Kita

Kamu

Cerita kamu sudah bermula sejak dulu

Lebih dari seribu hari aku mengenalmu

Tingkah dan lakumu sudah menjadi hafalan diluar kepala

Kamu

Merekam semua inginku yang kuutarakan

Melambaikan tangan bila aku tiba-tiba lupa jalan

Menyayangiku tanpa kamu ucapkan

Kamu

Ceritamu tak melulu tentang kamu, kini

Ada bagianku dalam cerita tentang kamu

Melebur menjadi satu.

Tolong!

Satu kali aku merasa sakit.

Aku gusar.

Ku coba tuliskan.

Goresan yang ku harapkan cuma khayalan.

Sakit.

Sungguh.

Tolong!

You Again!

Aku mencoba menyelami duniamu, kamu.

Lalu aku menemukan untaian katamu.

Menohokku. Entah mengapa.

Entah kau tujukan untuk siapa.

Tetapi, saya merasa seperti itu.

Cuma kamu.

The Lucky One

"You're the lucky one. I never replay messages to someone else as long as to you," you said.

Aha. Kamu lagi. Kemarin sore yang kelabu-kelabu basah, berkawan dengan tahu goreng, cabe, cerita-cerita kita, juga kamu. Melihatmu senyum, kepedesan, hatiku penuh :). Juga, kemarin sore, kamu bilang begitu (kalimat diatas) padaku. Tentangmu yang dingin  dan berbagai hal lainnya. Aku memang beruntung bisa kenal kamu (oh,kita belum berkenalan secara resmi, ya?), bisa berbagi cerita sama kamu, dan 'bisa-bisa' yang lainnya. Jika sekarang kita belum bisa, tak apa-apa. But, we're always to be a mood-booster! Yeah!! See you around, dude :) will miss you.

*Kita punya janji dan itu harus dibayar. Ajak ke tempat dimana kita bisa lihat langit yang luas., ya?

Cobalah Mengerti

Jangan lagi 'Cobalah Mengerti' meracuni malam-malam panjangku yang akan segera kumulai.

Aku takkan pernah berhenti, akan terus memahami, masih terus berfikir, bila harus memaksa atau berdarah untukmu, apapun itu asal kau mencoba menerimaku.

Dan kamu hanya perlu terima, dan tak harus memahami, dan tak harus berpikir, hanya perlu mengerti aku bernafas untukmu, jadi tetaplah di sini dan mulai menerimaku

Cobalah mengerti semua ini mencari arti, selamanya takkan berhenti, inginkan rasakan rindu ini menjadi satu, biar waktu yang memisahkan~~

*Cobalah mengerti, kau tugasku, maka aku akan kembali mengertimu .___.

Pemilu Hati

Aku malas. Jika nanti pun tak jelas. Kamu berusaha menjadi yang dia minta, tapi tidak untuk saya, karena saya gak minta apa-apa. Kalau mau pindah saja ke hatinya, silakan. Jangan main-main sama hatinya anak orang. Kasihan. Saya perempuan, kamu punya saudara perempuan, bagaimana bila saudaramu itu di posisi saya? "Melupakan memang sulit, tapi memilih salah satu itu harus. Masalah yang lain-lainnya (you know) itu bukan urusan manusia," kata seorang temanku. 
Baiklah, saya atau yang di sana?

Kelabu Kalbu Karena Rindu

Kelabu menggantung sendu. Kalbu menanggung rindu

Basah menyelimuti kota. Resah hinggap di jiwa

Kelabu basah menyimpan sendu di seantero kota

Kalbuku resah menyuguhkan rindu di batas senja.

Kidung rindu menggema dalam kalbu yang kelabu

Rinduku malu menampakkan jiwanya

Cuma buaian dalam sayup sendu

Mengantarkanku menghabisi senja di batas kota.

*Di tengah rinai hujan yang basah, aku memikirkan sosokmu. Ups, pesanmu datang~